TIMES SUMENEP, JAKARTA – Jun Ji Hyun harus menelan pil pahit setelah dialog yang harus diucapkannya dalam drama Tempest. Dalam sebuah adegan Jun Ji Hyun yang memerankan calon Presiden Seo Mun Ju mengatakan "Mengapa China lebih suka perang? Lalu bom nuklir jatuh di wilayah perbatasan".
Kalimat itu memang keluar dari Mun Ju yang menginginkan perdamaian antara Korea Selatan dan Utara. Namun dialog itu bagian dari naskah drama fiksi Tempest.
Sebelumnya warga China sudah marah dengan digambarkannya Dalian sebagai daerah yang kumuh tua dan diedit menggunakan filter gelap untuk menciptakan kesan negatif daerah tersebut.
Selain itu penonton China juga menyoroti adegan "karpet bintang lima yang diinjak" dan "penjahat yang berbicara dalam bahasa Mandarin", dengan klaim bahwa drama tersebut sengaja meremehkan negaranya.
Meski fiksi, dialog dan adegan itu melukai warga China. Merekapun melakukan protes dan memboikot drama Tempest, hingga menekan brand internasional yang ada di Cina untuk memutus kontrak. Tak lama kemudian, Louis Vuitton, La Mer dan Piaget menghapus iklan dan materi promosi yang menampilkan Jun Ji Hyun.
"Tekanan opini publik di China telah dengan cepat bergeser ke ranah bisnis. Brand-brand global yang diwakili oleh Jun Ji Hyun menjauhkan diri untuk menghindari dampak negatif. Louis Vuitton, La Mer, dan Piaget telah menghapus iklan dan materi promosi yang berkaitan dengan Jun Ji Hyun," tulis Global TIMES China.
Hingga kini, belum ada tanggapan dari agensi Jun Ji Hyun juga tim produksi Tempest.
Drama Tempest tengah menjadi perhatian publik karena mengusung genre yang tak biasa yaitu aksi politik dan mata-mata.
Disutradarai Kim Hee Won dan Heo Myung Haeng ini melibatkan Amerika, Korea Utara, Korea Selatan dan Cina dalam ceritanya. Mengisahkan tentang seorang mantan duta besar Korea Selatan untuk Amerika yang maju sebagai calon Presiden.
Seo Mun Ju maju sebagai calon Presiden untuk menggantikan suaminya yang tewas ditembak. Seo Mun Ju menilai ada rahasia di balik penembakan suaminya yang berkaitan dengan rencana reunifikasi atau penyatuan Korsel dan Korut.
Kecurigaannya makin menguat saat mengetahui Presiden Korsel yang saat ini menjabat tidak menyetujui pencalonannya. Demikian juga dengan Amerika.
Karena tetap mencalonkan diri sebagai Capres, Seo Mun Ju menjadi target pemubunuhan selanjutnya. Ia pun mempekerjakan seorang pengawal pribadi yang merupakan seorang pembelot dari Korut.
Sejak awal penayangannya Tempest mendapat rating yang tinggi. Namun sejak dialog yang diucapkan Jun Ji Hyun, drama ini mendapat ulasan yang buruk di Google, hanya 28 persen pengguna Google yang menyukainya.
Tempest dirangkai sebanyak 9 episode, dan masih menyisakan 4 episode yang belum tayang. Gimana, mau lanjut nonton atau skip nih TIMES Lovers? (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gegara Dialog 'Tempest' Brand Mewah Putus Kontrak dengan Jun Ji Hyun
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |