TIMES SUMENEP, SUMENEP – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat empat rumah warga mengalami kerusakan setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (25/9/2025) dini hari.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan kerusakan tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni Gayam, Nonggunong, Talango, dan Saronggi.
“Dari laporan visual di lapangan, kondisi dinding rumah roboh dan puing berserakan ke tanah. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa,” ujarnya di Jakarta.
Pusat gempa terdeteksi di dasar laut pada kedalaman 11 kilometer dengan koordinat 7,25 derajat Lintang Selatan (LS) dan 114,22 derajat Bujur Timur (BT), atau sekitar 50 kilometer tenggara Kabupaten Sumenep.
Getaran gempa dirasakan cukup kuat di sebagian besar wilayah Madura, Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Gresik, hingga Mojokerto. Warga panik berhamburan keluar rumah setelah getaran berlangsung 3–20 detik.
Sebagai langkah awal, BNPB segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak dengan radius hingga 350 kilometer dari pusat gempa.
“Pagi ini tim gabungan, termasuk BPBD Sumenep, melanjutkan kaji cepat untuk memastikan jumlah rumah rusak dan kebutuhan darurat warga,” kata Abdul Muhari.
Meski laporan sementara menyebutkan aktivitas masyarakat mulai kembali normal, sebagian warga masih memilih bertahan di luar rumah karena khawatir akan adanya gempa susulan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta melakukan pemeriksaan terhadap bangunan yang retak atau rusak ringan. Hal ini penting guna mengantisipasi risiko runtuh apabila terjadi guncangan susulan. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |