TIMES SUMENEP, JAKARTA – Keluarga Zetro Leonardo Purba mengenang mendiang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima di Peru itu sebagai sosok yang rendah hati.
Zetro (40) merupakan korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Lima pada Senin (1/9/2025) malam.
"Saya sendiri ketemunya pas dia mau berangkat tugas ke Peru. Komunikasi ke orang tuanya sendiri itu tiap hari gitu, lewat telepon, lewat WhatsApp video," kata Maradu Munthe, salah satu keluarga mendiang di Tangerang, Rabu (3/9/2025).
Oleh karena itu, kabar kepergiannya membuat seluruh keluarga kaget. Kabar duka cita ini disampaikan oleh istri almarhum kepada orang tuanya setelah perawatan di rumah sakit pasca peristiwa nahas itu terjadi.
"Tadi pagi dari istrinya menelepon ke mama almarhum kalau anaknya sedang dibawa ke rumah sakit. Beberapa menit kemudian, dia telepon lagi kalau Zetro sudah meninggal atau dipanggil Tuhan," jelasnya.
Dia menuturkan pertemuannya terakhir kali bersama Zetro saat hendak berangkat untuk bertugas ke Peru. "Komunikasi dengan orang tua dan keluarga tidak ada hambatan atau berjalan lancar," katanya.
Selain itu, sosok Zetro menjadi kebanggaan keluarga yang dikenal low profil dan pribadinya dikenal baik kepada keluarga serta rekannya.
"Beliau ini adalah salah satu utusan dari Kemenlu, jadi dia sering tugas ke beberapa negara dan salah satu kebanggaan keluarga. Orangnya low profile ya, terus dia sangat membantu buat keluarga dan teman-temannya," ungkapnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih menunggu kepulangan jasad Zetro yang rencananya akan diterbangkan langsung dari Peru ke Indonesia.
Sebelumnya, Zetro Leonardo Purba, dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lima pada Senin malam (1/9/2025) waktu setempat.
Menurut laporan media setempat Panamericana Television, yang dipantau di Jakarta pada Selasa, staf KBRI Lima tersebut meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.
Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima tersebut dilaporkan sedang bersepeda bersama istrinya saat ditembak. Ia sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak dapat diselamatkan.
Sang istri selamat dari penyerangan tersebut, dan ia saat ini masih di bawah perlindungan kepolisian setempat.
Menurut informasi dari kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru untuk tugasnya lima bulan yang lalu. Ia diketahui sempat bertugas di KJRI Melbourne, Australia.
Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah TKP tempat Zetro ditemukan tewas. Menurut informasi dari media setempat, KBRI Lima telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jadi Korban Penembakan di Peru, Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Dikenal Rendah Hati
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |