TIMES SUMENEP, SUMENEP – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan Camat Raas yang sempat menyinggung soal adanya "oknum" yang diduga menunggangi aksi swadaya perbaikan jalan rusak di Raas.
Ketua GP Ansor Raas, Darus Salam dengan tegas membantah tudingan tersebut dan meminta klarifikasi terbuka dari Camat agar tidak menciptakan opini liar di tengah masyarakat.
"Perbaikan jalan ini murni atas dasar kepedulian masyarakat terhadap infrastruktur yang rusak parah dan telah lama dibiarkan tanpa penanganan memadai," ujarnya, Jumat (18/07/2025).
Menurutnya, pernyataan Camat Raas yang menyebut ada pihak tertentu di balik gerakan ini dapat merusak semangat kolektif masyarakat.
"Jangan sampai persepsi ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap gerakan gotong royong yang selama ini berjalan solid,” tegasnya.
Di tengah tuduhan itu, Darus turut menyampaikan terimakasih kepada Camat Raas karena ikut menyumbang sebesar Rp1 juta.
“Kami tetap menghargai kontribusi beliau. Tapi kami ingin semua pihak menjaga narasi agar tidak melemahkan gerakan positif masyarakat,” tambahnya.
Jalan Semakin Baik, Warga Bersyukur Bisa Lewat Tanpa Terperosok
Sementara itu, proses perbaikan jalan utama di Kecamatan Raas terus menunjukkan progres signifikan. Dimulai sejak 8-18 Juli 2025, perbaikan dilakukan secara bertahap dari sisi timur PLN Raas hingga kini sudah mencapai wilayah Brakas di ujung timur Raas.
Gerakan ini melibatkan warga lintas desa, relawan GP Ansor, pengemudi travel, hingga perantau asal Raas yang mengirimkan donasi dari Bali.
Dari target awal penggalangan dana sebesar Rp15 juta untuk sekitar 50 pik up meterial, saat ini sudah terkumpul lebih dari Rp40 juta dan telah digunakan untuk menutup lubang-lubang besar di jalan utama.
“Kami masih lanjut. Titik di Desa Alasmalang rencananya akan ditangani sendiri, tapi karena prosesnya lama yang harus nunggu proyek, kami tangani juga agar warga tidak terus-terusan jadi korban,” jelas Darus.
Bagi warga, perubahan ini sangat berarti. Jalan yang dulunya seperti medan perang kini bisa dilalui dengan lebih aman dan nyaman.
Pengendara tidak lagi was-was saat melintasi jalur utama, dan kendaraan pengangkut barang maupun pasien kini bisa bergerak tanpa hambatan berarti.
“Dulu mau ke puskesmas saja ngeri. Sekarang sudah enak. Terima kasih kepada semua yang turun tangan,” ujar Suhaima, ibu rumah tangga dari Desa Karangnangka.
Warga juga mengapresiasi semangat gotong royong lintas generasi dan lintas desa yang kembali hidup.
“Kami bangga karena yang memperbaiki bukan pemerintah, tapi masyarakat sendiri,” imbuhnya.
Swadaya Belum Usai, Pemerintah Diminta Segera Hadir
Meski sebagian besar ruas sudah diperbaiki, GP Ansor menegaskan bahwa penggalangan dana masih berlangsung karena kebutuhan belum selesai.
Pihaknya juga kembali menyerukan agar pemerintah daerah segera menetapkan perbaikan jalan utama Raas sebagai program prioritas tahun 2025, mengingat vitalnya jalur tersebut bagi akses kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
“Swadaya ini hanya jembatan darurat. Solusi permanen tetap harus dari pemerintah,” tutup Darus dengan penuh semangat.
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |