TIMES SUMENEP, JAKARTA – Di hari Rabu (18/9/2024) besok atau Kamis (19/9/2024)  dini hari WIB, The Fed akan menurunkan suku bunga.  Event ini adalah sebuah event yang sangat penting bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena  penurunan suku bunga sering kali menjadi pertanda bahwa ke depan kondisi perekonomian akan lebih baik.  

Menurut Satrio Utomo, praktisi pasar modal dari Komunitas Trader Saham Rencana Trading, banyak memang prediksi ekonom atau orang yang berharap bahwa The Fed akan memulai penurunan suku bunga ini dengan penurunan sebesar 50 basis poin (0,5 persen) yang merupakan penurunan yang sangat drastis.  

"Akan tetapi, dari beberapa konsensus ekonom yang kami amati (Tradingeconomics maupun Investing), sepertinya masih memprediksikan bahwa The Fed hanya akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (0,25 persen)," ujarnya.

Berapa besarnya penurunan, Satrio mengatakan, tidak terlalu penting.  The Fed mulai menurunkan suku bunga, itu jauh lebih penting.  Bank Indonesia juga akan memberikan keputusan suku bunga pada hari Rabu nanti.

Dari perbankan Big Caps, di akhir minggu lalu, BBCA menjadi emiten perbankan Big Caps pertama yang mengumumkan kinerja bulanan untuk bulan Agustus kemarin.

Dari data yang diperoleh, hingga bulan Agustus kemarin, BBCA mampu meraup laba bersih sebesar Rp 35,8 trilyun (setara EPS Rp 294).  

Angka ini terlihat sangat bagus, karena konsensus yang kami amati di Yahoo Finance memperkirakan EPS BBCA untuk 8 bulan hanya sebesar Rp 289 atau setara Net Income Rp 35,3 trilun," ujarnya.

Kinerja positif dari BBCA ini, diperkirakan terus membuat IHSG bergerak naik, untuk menembus resisten kuat pada level 7.850.

Kisaran utama IHSG hari ini diperkirakan berada di antara suport 7.775 dan resisten 7.850.  Hanya penutupan dibawah S1 7.775 yang akan mengakhiri trend naik jangka pendek yang sedang berlangsung. (*)